Di jaman yang serba instan ini, sesuatu yang simpel dan cepat dipelajari — dan tentu saja cepat menyelesaikan permasalahan, akan sangat digemari. Dalam konteks bahasa pemrograman, hal ini juga berlaku serupa. Visual Basic dan PHP adalah contoh bahasa yang sangat populer karena mudah dan cepat. Tidak terlalu memerlukan banyak konsep yang matang, kita bisa membuat banyak hal yang hebat-hebat.
Saya mungkin terlambat menyadari, bahwa Python memiliki karakteristik yang sama. Sebuah bahasa yang interpreted dan jalan di semua platform. Dulu saya memang agak terlalu fanatik sama Java, jadi apapun kalau bisa pakai Java. Python bisa dibuat seperti bahasa scripting yang lebih memiliki banyak fitur ketimbang Bash atau Perl. Juga, Python bisa dipakai sebagai bahasa berorientasi objek.
Kaya library adalah sebuah syarat wajib. Kita tidak mungkin memakai C++ jika tidak ada bantuan library dari Microsoft. Sebuah bahasa yang ibaratnya hanya memberi pasir dan kayu untuk membangun rumah tentu saja tidak diminati kebanyakan orang. Bahasa yang memberi kayu dan furniture knock-down-tinggal-rakit akan menjadi populer. Don’t reinvent the wheel. Jaman sekarang semua sudah dibikin library-nya, tinggal pakai dan konfigurasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan kita.
Tapi untuk kebutuhan belajar, saya sangat tidak merekomendasikan bahasa-bahasa “mudah” untuk dipelajari sebagai awalan. Seorang tukang batu harus belajar mengaduk semen dan pasir supaya ia tahu bagaimana cara membuat rumah yang baik dan kokoh. Semua konsep harus dipegang dulu. Bahasa yang saya rekomendasikan adalah bahasa yang saya pelajari dulu: Bahasa C (dibuat seorang pakar yang rapi, Dennis Ritchie), kemudian untuk bahasa berorientasi objek-nya adalah Java (dibuat seorang pakar yang menganggap programmer sekacau Dennis the Menice, dialah James Gosling).
Saya juga fanatik Java Mas, tapi belakangan lagi ngelirik Groovy dan Scala.
*btw, bakalan ga ada post melankolis lagi ya 😛
Hehehe, kan sekarang udah ada tempat curhat khusus 😛 | Jadi kayaknya mbalik mbahas programming lagi
di kancah pemrograman web juga begitu bro, makin banyak framework yang menyediakan library siap pakai
kalo gak ada postingan melankolis lagi, aku harus komen apa di tulisan “beginian”?
sedih deh
:)))
framework yang punya banyak library memang memudahkan, jadi ngga perlu nulis kode dari awal
lanjutkan gan, saya memantau thread ini 🙂
saya malah masih belajar PHP ini untuk membuat wordpress theme. 😀 semoga belajarnya bisa terus ditingkatkan.