Apa bagian yang menurut saya paling menarik dari buku The Apple Way? Bukan pelajaran management-nya, bukan cara unik Steve Jobs mengendalikan Apple Computer, bukan pula cara pemasaran mereka. Jadi, posting ini tidak adil jika disebut review buku The Apple Way, tapi apa yang saya tulis berikut ini berawal dari bagian kecil terabaikan dari buku ini. Bab V: Jagalah Semua Teman Anda (dengan wajar).
Hal yang menarik adalah awal bagaimana mengetahui teknologi Graphical User Interface (GUI) milik Apple dicuri Microsoft. Kita semua tahu bahwa saat itu tren sistem operasi adalah berbasis terminal (command line — Disk Operating System [DOS], Unix), dan Apple memperkenalkan komputernya yang indah dan dikendalikan dengan alat unik bernama mouse. Bagaimana bisa Apple memberikan harta paling berharganya untuk rival mereka, Microsoft?
Inilah kekuatan Bill Gates sepanjang kariernya. Negosiasi. Ia jenius dalam hal ini.
You know how you survive?
You make people need you.
You survive because you make them need what you have.
And then they have nowhere else to go.— Bill Gates, dalam film The Pirates of Silicon Valley
Well, saat itu Apple menghadapi kesulitan besar. Mereka kekurangan jumlah pengembang yang mau membuat aplikasi software untuk Lisa, komputer Apple saat itu. Tanpa software yang kompatibel, cepat atau lambat Lisa akan mati. Pada saat yang kritis itu Bill Gates datang membawa penawaran “menarik”. Microsoft akan memberikan lisensi software barunya untuk Apple. Sebuah spreadsheet yang menarik. Sebagai kompensasinya, Apple akan mengizinkan Microsoft memakai teknologi GUI-nya untuk aplikasi non-Apple. Aplikasi, bukan sistem operasi.
Keputusan dilematis buat Apple bukan? Dan Microsoft akhirnya memang melakukan sesuai kesepakatan. Generasi Windows 2.0 hingga Windows 98 bukanlah sistem operasi. Ia adalah aplikasi yang berjalan di atas sistem operasi MS DOS. Apple tidak memiliki pilihan lain untuk tetap bertahan hidup.
Berbeda dengan Apple yang selalu muncul dengan ide-ide segar, Microsoft mungkin adalah perusahaan yang paling tidak memiliki ide yang orisinil. MS DOS, yang mereka jual ke IBM adalah sistem operasi QDOS mereka beli dari perusahaan kecil bernama Seattle Computer. Sistem operasi Windows, teknologinya adalah milik Apple (dan Apple sebenarnya mencurinya dari Xerox). Bahkan teknologi terbaru mereka: .net Framework, idenya dicuri dari Java milik Sun Microsystem.
Microsoft tidak pernah membuat sesuatu yang lebih baik, tetapi mereka adalah penjual jamu kelas satu di seluruh dunia. Mereka memiliki pemasar-pemasar terbaik, metode presentasi terbaik, dan cara untuk menjual batu kali seharga emas murni batangan 24 karat. Waktu menghadiri Microsoft Developer Conference di Hotel Shangrila, saya berbisik di telinga kawan saya yang mencela Microsoft, “Jangan lihat ide basi mereka, tapi lihat dong bagaimana cara packaging-nya, cara mereka membungkusnya sehingga menjadi terlihat begitu menarik dan sangat inovatif untuk para decision maker.”
Seperti kata Bill Gates ketika bercakap-cakap dengan Steve Jobs,
Jobs: We better than you are! We have better stuff…
Gates: You don’t get it, Steve. That doesn’t matter!
waw… luar biasa di bill gatel itu! dan akhirnya sekarang ini jutaan orang menggantungkan diri pada software2 rancangannya yang idenya hasil mencuri itu hahaha…
without marketing everything is nothing
wah sy juga belajar marketing nih ๐
walau engineer mesti paham bgt marketing pisan ๐
saya sering baca blog ini, isinya bagus
saya tunggu tulisan berikutnya
Hal yang menarik adalah awal bagaimana mengetahui teknologi Graphical User Interface (GUI) milik Apple dicuri Microsoft. Kita semua tahu bahwa saat itu tren sistem operasi adalah berbasis terminal (command line รขโฌโ Disk Operating System [DOS], Unix), dan Apple memperkenalkan komputernya yang indah dan dikendalikan dengan alat unik bernama mouse. Bagaimana bisa Apple memberikan harta paling berharganya untuk rival mereka, Microsoft?
bagi saya ini yang paling berkesan buat saya “”””
After Bill Gates, Microsoft kinda suck.
Selain packaging, integrasinya yang bikin MS menarik. Application stack-nya bisa benar-benar seamless. AD yang bisa diakses kadi single sign-in mulai SharePoint, Outlook, OCS sampai aplikasi kita ngakses AD juga bisa.
Application Stacknya Linux nggak(belum) bisa semulus itu.
gratisan sama bayar ya jelas bedalah :p