FLICKR
Lokasi: Kawasan Kota Tua, Jakarta
Nikon D40 |Nikkor AF-S 18-55 mm
Siapa bilang komposisi dead center itu haram? Siapa bilang lampu sorot itu mengganggu? Buat saya, tak masalah tuh!
Rangkaian foto tur museum Jakarta Night Heritage Trail saya akhiri di foto Hotel Batavia ini. Meskipun nyaris membawa peralatan lengkap, pada praktiknya saya hanya memakai lensa mid-range 18-55 mm. Saya tahu ini perjalanan malam dan seharusnya saya juga membawa tripod Velbon hitam saya, tapi karena berat dan panjang, saya jadi malas membawanya. Mungkin nanti perlu beli tripod kecil yang ringan agar enak dibawa-bawa dalam suasana begini. 😀
Sebagai penutup, saya berharap benda-benda bersejarah saksi kekuasaan penjajah di Jakarta ini bisa bertahan selama mungkin. Menarik sekali mengikuti sejarah, pemikiran-pemikiran para gubernur jenderal, konsep tata ruang mereka yang dipengaruhi tata ruang Eropa, dan segala romantisme masa lalu. Semoga bangunan-bangunan ini selamat dari korban vandalisme.
Terima kasih buat EO dan kawan-kawan yang begitu riuh dan semangat mengikuti tur ini. Album tentang riuhnya suasana JNHT ini bisa dilihat di Facebook saya. See you in the next tour guys!
Salam kenal, pertama kali liat blognya..cuma bisa bilang keren terutama untuk foto-fotonya..bagus bgt yap..,saya pernah tinggal di Jakarta selama setahun lebih dua bulan..jujur pas ngeliat sisi lain dari Jakarta dari pic-pic anda, saya sedih harus meninggalkan kota metro itu..Tapi salam kenal yaa
Klo aq yang jadi obyek fotonya bisa se keren ini gak ya hasilnya?!?!hahahahahaha
memang kalo saya lihat dari karya-karya galih satria ini semakin mempertegas bahwa yang paling penting bukan senjatanya [nikon D40] tetapi fotografernya itu sendiri secara keseluruhan. tidak cukup hanya berteori muluk, tetapi harus langsung dipraktikkan dan dari sana akan muncul kualitas..
satu kata buat foto itu: keren!
@asward:
terima kasih apresiasinya, salam kenal juga 🙂
@rika:
bisa diatur ha ha ha… tapi aku jarang motret manusia, lebih sering motret benda mati :p
@DET:
terima kasih apresiasinya mas dion 😀
Banyak hantunya gak tuh hotel ?? :p
Wadooooowww…!!!!
Siapa yang dorong gue ?! *celingak-celinguk*
Tapi ga apa-apa koq.
Blognya bagus…nanti kesini lagi ah *ngeloyor pergi*
sering ngelewatin hotel ini, tapi kok nggak napsong buat nginep disana ya, hahahaha, spooky benerrrr….
kasus lampu sorot tergantung kameranya, Lih….dan selama ini aku sering terganggu karena kameraku ecek2 😛
iya, mengikuti sejarah memang sangat menarik, ya semoga saksi kekuasaan penjajah akan tetap bertahan!
Wow keren Mas…
Pingin bisa shut kek gitu juga nih..
**tambah smangat blajar jepret**
keren anda bos makin salut saya hasil bidikan anda
ini menarik loh, untuk dijadikan buku plus dengan foto-foto yang bagus..
ada aspek komersil-nya 🙂
lampu sorot di sebelah kiri, berpendar agak lebih besar dari yang lain, padahal kalau bulatan sinar-nya sama dengan 4 yang lain, jauh lebih bagus 🙂