Kalau soal tulisan saya diplagiat orang dan kemudian ada yang protes bahwa saya plagiat tulisan saya sendiri, itu sudah biasa. Nah, yang agak belum biasa adalah kenyataan banyak foto-foto saya yang juga diplagiat. Dicuri dari blog ini kemudian dipasang di tempat lain untuk keuntungan tertentu tanpa izin saya. Padahal saya telah memberi cap copyright Creative Commons. di footer blog ini.
Sejelek apa pun foto saya, mau tak mau, itulah hasil karya saya yang dibuat dengan penuh cinta. Minimal ada setetes dua tetes keringat yang jatuh dari ujung rambut untuk membuat foto tersebut. Saya tidak meminta macam-macam kalau ada orang yang berapresiasi dan bermaksud menggunakan foto saya. Cukuplah saya tahu dan tunjukkan penghargaan Anda terhadap hasil karya orang lain dengan menyebutkan siapa yang membuat karya foto tersebut. Syukur-syukur kalau ada backlink ke homepage saya.
Beberapa kawan memproteksi foto mereka dengan memasang watermark di foto tersebut, salah satunya fotografer ini. Tapi buat saya, penempatan watermark itu sangat menganggu. Mengurangi segi artistiknya. Mungkin buat kawan-kawan itu, cara ini sangat efektif karena mau tak mau watermark itu akan ikut kemana-mana, sang plagiator harus bekerja keras kalau ingin menghilangkan watermark. Mau di-crop saja ya nggak bisa, karena penempatan watermark itu tepat di Point of Interest-nya.
Sampai saat ini, saya masih belum menggunakan cara itu. Saya masih cukup legawa melihat foto saya ada di sebuah tempat dimana saya menemukannya dengan tidak sengaja. Toh, saya tidak mengkomersialkan foto saya. Kalau ada orang yang ingin membeli foto saya, saya selalu jawab, tidak untuk dijual. Tapi meskipun begitu, harap diingat bahwa itu copyright Creative Commons. Saya hanya minta sumbernya ditulis, demi penghargaan atas karya cipta sebuah seni.
PS: Bayangkan betapa menyedihkan para seniman yang membuat lagu-lagu bagus itu, hasil karyanya dibajak habis-habisan, didownload semena-mena, tanpa mendapatkan penghargaan atas karya komersial mereka.
rasanya jelas ndak ikhlas banget sat. tulisan di blogku pernah dicopy sama orang dan diikutkan lomba, trus menang! dicopy secopy2nya deh. sama plek, termasuk gambar2nya.. dan gambar itu masih ngelink ke blogku! hekekekeke…
oh,,,sing saiki headere dirubah jadi naruto ya mas? 😀
plagiat itu kebanyakan mereka yang kehabisan ide dan rasa ke-kreatifannya udah terbunuh…
Btw, saya lagi ngadain event wawancara di blog tuh…, mampir ya 😀
linknya mana mas? dikasih saja… ntarkan jadi kontrol bagi blogsphere sendiri 🙂
#det:
yups… betul
#cipluk:
salah satunya, dan faktor penggerak aku nulis tentang ini adalah forum itu
#mymoen:
oke, menuju ke TKP
#aRuL:
sementara sebegini dulu, saya nggak ingin ribut-ribut memperpanjang. mungkin nanti kalau kejengkelan sampai pada puncaknya, he he he…
Wekekeke…
Sopo om?
Wah gak seru kalo gitu… Kayaknya perlu pasang CopyScape sekalian. Biar lebih serem..
😀
ndak bisa ngomong apa apa mas, just like what you said to me waktu itu : “Ikhlas atas asas berbagi…”
Ya begitulaah….kadang jengkel, tapi gimana? pembajak itu sama mewabahnya dengan kuroptur. sing sabar ae mas…mungkin hikmahnya adalah karya sampeyan ada dimana-mana dan berarti dianggap sangat bagus sampe bela2 in dicuri saking berharganya. tetap moto ya mas…kapan2 saya perlu jasa sampeyan. bisa ndak? gimana caranya? suwun
Wah, kalimat terakhirnya sangat menohok, mas 🙂
Btw, sudah memberikan teguran kepada pihak yg bersangkutan?
ini masalah kita bersama, selalu saja ada terjadi dan selalu bingung menyelesaikannya. padahal creative common itu ga berat lho timbang disuruh bayar atau yg lainnya.
*ikut prihatin, Lih*
aku bar dicopas tulisanku… gak disertakan link, nggak izin, waah… pokoke kudu ngetaki wonge… hehehe.. gak ding, dimaafkan aja, toh berarti tulisanku bagus. Padahal nggedabruz tok… hahahaha…
Kata Picasso, “Good artists copy, great artists steal.”
Klo bisa menulis n memfoto sendiri pastilah ia the greatest artist.
semoga bukan saya yang nyomot… kebiasaan nich… wkwkwk
ga mungkin foto2mu ga bagus kalo banyak yg ngambil, mas. 😛
tp coba kalo aku jd yg objek fotonya. pasti ga ada yg mau ngambil. huakakakak…
*mengasihani diri sendiri*
aih ada juminten minta difoto… 😛
Wah dimana tuh …. eh masih aja mas ini nggosipin Galih dan Juminten, hahahaha *oopss*, jadi inget penjelasan panjang lebar orang yang komen di atas ini … :p
sing sabar lih
salah satu resikonya klo kita publish sesuatu buat umum yah gini ini, maklum masih banyak orang gak perduli dengan perasaan orang laen. termasuk saya, yang masih kurang perduli dengan perasaan para seniman (musikus) … karena sering donlot lagu2 dari internet 🙂 .
untuk yang lain, cobalah menghargai karya orang lain, sudah dikasih gratis, kok malah di akui milik sendiri, gak malu apa ?? kan lebih enak kalo ditulis sumbernya, malah jadi pemer erat persaudaraan ..
hehe, plagiator2 seharusnya dikasihani. Karena mereka tidak memiliki style yang menjd ciri khas untuk dpt di tunjukkan. Seperti saya…hoho
Masih menjadi jati diri, tapi perlahan, pasti menemukan diriku yang pure dalam setiap karya2 ya ada…caelah…karya….
aaa….salah nulis, mksdnya mencari jati diri…
ralat ya mas…